TORAJA UTARA - Keikut sertaan anggota Pramuka kabupaten Toraja Utara ke Jambore Nasional tahun 2022, menuai polemik dan pergumulan bagi peserta yang lulus seleksi, Rabu (22/6/2022).
Pasalnya, anggaran hibah Pemda melalui Dispora ke Kwarcab Toraja Utara, yang berjumlah 100 Juta Rupiah, di wanti wanti tidak mencukupi biaya para peserta utusan 16 siswa, bersama 2 orang pembina pendamping, sehingga kekurangan anggaran tersebut dibebankan ke siswa sebagai peserta utusan atau kepada sekolah sebagai gudep asal peserta.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa orang tua dan pengurus serta pelatih pramuka bahwa besaran kekurangan anggaran tersebut dibebankan kepada siswa sebagai peserta utusan atau ke sekolahnya, dengan besaran 6 juta rupiah untuk setiap peserta.
Saat dikonfirmasi langsung ke Kadispora Tiraja Utara, Yorri Lesawengen, membenarkan jika ada anggaran hibah pemda melalui Dispora yang diberikan kepada Kwarcab Toraja Utara yang digunakan untuk kegiatan Jambore Nasional.
Baca juga:
Pengertian Blog, Struktur Umum dan Jenisnya
|
"Iya, ada anggaran dihibahkan pemda melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, kepada Kwarcab Toraja Utara, yang berjumlah 100 juta rupiah. Dan anggaran itu untuk kegiatan Jambore Nasional tapi teknis pengelolaan sepenuhnya di Kwarcab", ungkap Yorri Lesawengen.
Sementara dikonfirmasi via Whatsapp, kemarin Selasa (21/6) ke Pelaksana Ketua Kwarcab Toraja Utara, Yacob Pongsendana, mengatakan jika anggaran dari pemda tidak mencukupi untuk membiayai para utusan atau peserta dimana ada kekurangan sebesar 77 juta rupiah, dari total biaya utusan yang berjumlah Rp. 177.003.200, -.
"Total biaya utusan Rp.177.003.200, - sedang anggaran di Dispora Rp.100.000.000, -. Dan dalam rapat bersama panitia, Kwarcab, Dispora, dan Petunjuk Ka Mabicab (Bupati) disepakati kekurangan ditanggung pengutus/utusan", tulis Yacob Pongsendana.
Namun persoalan kekurangan anggaran ini menjadi beban besar kepada para peserta utusan sehingga ada peserta utusan dari Buntupepasan yang harus tabah dan mengundurkan diri akibat dari tidak sanggup penuhi kekurangan anggaran yang dibebankan.
Bahkan juga didapatkan informasi jika peserta utusan yang tidak sanggup menanggung beban kekurangan tersebut maka akan digantikan oleh yang lain.
Berikut nama nama peserta utusan Kwarcab Toraja Utara yang telah lulus seleksi untuk mengikuti Jambore Nasional, yakni, dari Gudep SMPN 1 Rantepao ada 4 siswa antara lain, Ganty Putra T, Mario Hadinata, Ayudia Pasang, dan Livelmayui Suci.
Dari Gudep SMPN 2 Rantepao, antara lain, Denis Eliano, Agung Vicky Dwi P, Fhridig Putra B, Santana Rosani, dan Yudea Ruth M.
Kemudian dari Gudep SMPN 2 Kesu, yakni Niktam, dan Adhea Kamba' S.
Sementara dari Gudep SMPN 2 Sanggalangi, bernama Nobertus P, dari Gudep SMPN 1 Rindingallo, bernama Keysia A Bidol,
Selanjutnya dari Gudep SMP Khatolik Rantepao, bernama Bernadet Putri S.P, dari Gudep SDN 8 Rantepao bernama Agata Jesika Juki.
Dan dari Gudep SMPN 5 Buntupepasan bernama Arjuna, yang mana didapatkan informasi jika mengundurkan diri karena tidak sanggup penuhi beban kontribusi sebagai utusan.
(Widian)